Materi ke 5 Seleksi
1. Pengertian Seleksi
Seleksi adalah proses pemilihan calon karyawan yang paling sesuai dan memenuhi kriteria dari sejumlah pelamar kerja yang ada. Tujuannya adalah untuk mendapatkan individu yang memiliki kompetensi, keterampilan, serta karakter yang cocok dengan kebutuhan dan budaya organisasi.
2. Langkah Dasar Proses Seleksi
Langkah dasar dalam proses seleksi biasanya meliputi:
-
Penerimaan lamaran kerja – Mengumpulkan surat lamaran dan CV dari calon pelamar.
-
Penyaringan awal (screening) – Menyeleksi berkas berdasarkan kualifikasi minimum (pendidikan, pengalaman, dll).
-
Tes seleksi – Mengadakan tes tertulis, psikotes, atau tes keterampilan.
-
Wawancara – Menilai calon berdasarkan komunikasi, kepribadian, dan kesesuaian budaya kerja.
-
Pemeriksaan latar belakang – Verifikasi referensi, riwayat pekerjaan, dan catatan kriminal (jika perlu).
-
Keputusan akhir – Menentukan kandidat terbaik untuk diterima.
-
Penawaran kerja – Mengirimkan surat penawaran dan kontrak kerja kepada kandidat terpilih.
3. Tahap-Tahap Seleksi
Tahapan seleksi secara umum mencakup:
-
Seleksi administrasi (berkas dan dokumen)
-
Tes tertulis atau kemampuan dasar
-
Psikotes
-
Tes keterampilan teknis (skill test)
-
Wawancara awal (HRD)
-
Wawancara lanjutan (user/interviewer dari departemen terkait)
-
Tes kesehatan (medical check-up)
-
Referensi kerja/latar belakang
-
Penawaran kerja dan onboarding
4. Jenis-Jenis Tes Kerja
Berikut beberapa jenis tes kerja yang umum dilakukan:
-
Tes kemampuan umum – Menilai logika, numerik, dan verbal.
-
Psikotes – Mengukur kepribadian, kecerdasan, dan potensi kerja.
-
Tes kepribadian – Menilai sikap dan karakter calon pekerja.
-
Tes keterampilan teknis – Khusus untuk posisi yang membutuhkan skill tertentu (misalnya coding, akuntansi, desain grafis).
-
Tes simulasi kerja – Menilai kemampuan menyelesaikan tugas seperti di pekerjaan nyata.
-
Tes integritas dan etika kerja – Menilai kejujuran dan nilai moral kandidat.
5. Jenis dan Proses Wawancara
Jenis-Jenis Wawancara:
-
Wawancara struktural – Menggunakan pertanyaan yang sama untuk setiap kandidat.
-
Wawancara tidak struktural – Lebih fleksibel dan mengalir seperti percakapan.
-
Wawancara panel – Dilakukan oleh beberapa pewawancara sekaligus.
-
Wawancara kelompok – Beberapa kandidat diwawancarai bersama dalam satu sesi.
-
Wawancara stres – Pewawancara sengaja memberi tekanan untuk melihat respons kandidat.
-
Wawancara video/online – Menggunakan platform digital, terutama pasca-pandemi.
Proses Wawancara:
-
Persiapan – Pewawancara mempelajari CV dan profil kandidat.
-
Pembukaan – Pewawancara menciptakan suasana nyaman.
-
Inti wawancara – Tanya jawab terkait pengalaman, motivasi, pengetahuan, dan kepribadian.
-
Penutupan – Memberi kesempatan kandidat bertanya, menjelaskan langkah berikutnya.
-
Evaluasi – Menilai dan mencocokkan jawaban dengan kriteria posisi yang ditawarkan.
6. Kesimpulan
Seleksi merupakan tahapan penting dalam manajemen SDM untuk memastikan perusahaan memperoleh kandidat terbaik. Proses seleksi yang baik mencakup tahapan terstruktur mulai dari penyaringan administrasi hingga wawancara dan tes kerja. Dengan pendekatan seleksi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kerja dan meminimalkan biaya akibat kesalahan rekrutmen.
7. Saran
-
Untuk perusahaan: Perlu merancang proses seleksi yang objektif dan berbasis kompetensi.
-
Untuk pelamar: Disarankan untuk memahami jenis tes dan wawancara yang mungkin dihadapi, serta mempersiapkan diri secara optimal.
8. Daftar Pustaka
-
Dessler, G. (2017). Human Resource Management (15th Edition). Pearson Education.
-
Rivai, V.A. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Raja Grafindo Persada.
-
Handoko, T.H. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE Yogyakarta.
-
Hasibuan, M.S.P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
-
Robbins, S.P. & Judge, T.A. (2015). Organizational Behavior (16th ed.). Pearson.
Komentar
Posting Komentar