Materi ke 7 Pelatihan dan Pengembangan
1. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan (Training)
Pelatihan adalah proses sistematis untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyawan agar mampu melaksanakan tugas pekerjaan secara efektif dan efisien.
Pengembangan (Development)
Pengembangan adalah proses jangka panjang yang bertujuan untuk mempersiapkan karyawan menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di masa depan, termasuk peningkatan karier dan kepemimpinan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan dan Pengembangan
-
Kebutuhan organisasi dan strategi bisnis
Pelatihan harus sesuai dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. -
Perubahan teknologi
Karyawan perlu beradaptasi dengan alat dan sistem baru. -
Kompetensi dan kinerja karyawan
Karyawan yang kurang dalam keterampilan tertentu memerlukan pelatihan tambahan. -
Peraturan pemerintah
Misalnya pelatihan keselamatan kerja wajib bagi industri tertentu. -
Tingkat pendidikan dan latar belakang peserta
Metode pelatihan perlu disesuaikan dengan kemampuan dasar peserta. -
Anggaran perusahaan
Ketersediaan dana menentukan skala dan intensitas program pelatihan.
3. Tahap-Tahap Pelatihan dan Pengembangan
-
Identifikasi kebutuhan pelatihan
Menganalisis kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki dan yang dibutuhkan. -
Perencanaan program pelatihan
Menentukan tujuan, materi, metode, dan jadwal pelatihan. -
Pelaksanaan pelatihan
Menyampaikan materi kepada peserta sesuai metode yang dipilih. -
Evaluasi pelatihan
Menilai efektivitas pelatihan melalui pengukuran hasil dan dampaknya. -
Tindak lanjut (follow-up)
Memberikan dukungan lanjutan seperti coaching atau mentoring agar hasil pelatihan terimplementasi.
4. Metode-Metode Pelatihan dan Pengembangan
Metode Pelatihan (Training):
-
On the job training (OJT): Latihan langsung di tempat kerja.
-
Job rotation: Perpindahan sementara ke posisi berbeda untuk memperluas pengalaman.
-
Demonstration: Pelatih menunjukkan cara kerja lalu peserta meniru.
-
Simulasi: Latihan menggunakan situasi buatan yang menyerupai kondisi nyata.
-
Instruksi kelas (classroom training): Ceramah, diskusi, studi kasus.
-
E-learning: Pelatihan berbasis teknologi dan internet.
Metode Pengembangan (Development):
-
Coaching dan mentoring
-
Workshop dan seminar lanjutan
-
Pelatihan kepemimpinan
-
Studi lanjutan atau sertifikasi profesional
-
Pengayaan tugas (job enrichment)
5. Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan
Evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan pelatihan, biasanya berdasarkan model Kirkpatrick:
-
Reaction: Apakah peserta merasa puas dengan pelatihan?
-
Learning: Apakah peserta mendapatkan pengetahuan atau keterampilan baru?
-
Behavior: Apakah perilaku kerja peserta berubah di tempat kerja?
-
Results: Apakah pelatihan berdampak positif pada produktivitas/performa organisasi?
6. Kesimpulan
Pelatihan dan pengembangan merupakan investasi penting dalam pengelolaan SDM. Proses ini harus dirancang berdasarkan kebutuhan organisasi dan individu agar dapat meningkatkan kompetensi karyawan dan mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Pelatihan yang tepat akan meningkatkan motivasi, efisiensi, dan retensi karyawan.
7. Saran
-
Perusahaan sebaiknya melakukan analisis kebutuhan pelatihan secara berkala.
-
Gunakan metode pelatihan yang bervariasi sesuai karakteristik peserta.
-
Lakukan evaluasi menyeluruh untuk menilai efektivitas pelatihan.
-
Kembangkan budaya belajar dan pengembangan berkelanjutan di lingkungan kerja.
8. Daftar Pustaka
-
Rivai, Veithzal. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
-
Hasibuan, M.S.P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
-
Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
-
Dessler, Gary. (2017). Human Resource Management. 15th Edition. Pearson Education.
-
Kirkpatrick, D.L. & Kirkpatrick, J.D. (2006). Evaluating Training Programs: The Four Levels. Berrett-Koehler Publishers.
Komentar
Posting Komentar